KISAH SYEKH JANGKUNG 5 – GEGER MATARAM *)


Syekh Jangkung sedang bersama Retno Dinuli, istrinya di taman Mataram. Retno Dinuli bercerita jika sebenarnya dirinya telah berulang kali menikah, namun suaminya selalu meninggal. Syekh Jangkung memperhatikan dengan seksama istrinya, kemudian mengatakan jika istrinya sedang sakit. Karena itu Syekh Jangkung merapalkan do’a, dan tiba-tiba dari dalam diri Retno Dinuli keluar sesosok makhluk jin Roban.
Merasa keadaan istrinya tidak aman di Mataram, Syekh Jangkung kemudian mengajak istrinya pulang ke Pati. Namun ketika dia ingat jika masih punya sangkutan masalah di Pati, Syekh Jangkung menjadi bimbang untuk pulang ke kampung halamannya di Pati. Mengetahui kegundahan Syekh Jangkung. Sultan Hanyokrokusumo membekali sepucuk surat yang memerintahkan agar Syekh Jangkung dibebaskan dari segala macam masalah di Pati. Mengingat Kadipaten Pati merupakan bagian wilayah kekuasaan Kasultanan Mataram. Berbekal surat sakti dari Sultan Mataram, Syekh Jangkung berangkat ke Pati bersama Retno Dinuli.

******************

 Di jalan tampak dua orang sedang bertengkar. Mereka adalah pemilik kerbau dan pembelinya. Mereka bertengkar karena kerbau yang baru dibeli dari pemiliknya itu mati.
Syekh Jangkung yang lewat di tempat tersebut melerai mereka. Dan memberi jalan keluar. Kerbau yang mati tersebut dibeli oleh Syekh Jangkung. Sebagian uangnya diberikan kepada pemilik kerbau, dan sisanya diberikan kepada pembelinya. Dengan kesaktiannya yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, Syekh Jangkung menghidupkan kembali kerbau yang mati. Kemudian kerbau itu diberi nama Kebo Landoh. Dan tempat tersebut diberi nama Desa Nglandoh.
Sementara itu, di Kasultanan Mataram, Jin Roban mengamuk mencari Syekh Jangkung. Sultan yang mengetahui masalah tersebut bergegas berangkat untuk mencari Syekh Jangkung. 

******************

Di Kepatihan Palembang, Rukayati bersama anaknya, Raden Mukmin berencana untuk mencari Jangkung ke tanah Jawa. Patih Sutan Sahari yang mendengar keinginan anaknya memberikan ijin Rukayati bersama anaknya untuk berangkat mencari Jangkung.
Sementara itu Putri Komsatun dari Cirebon bersama anaknya, Hasan Haji juga melakukan perjalanan ke Pati. Mereka hendak menemui suami dan ayahnya, Jangkung. 

******************

Momok sedang mencari ikan bersama ibunya ketika lewat Rukayati bersama Raden Mukmin, juga Putri Komsatun bersama Hasan Haji.
Mereka berkelahi karena semua merasa sebagai istri dan anak dari Saridin atau Jangkung. Dan masing-masing juga tidak mau mengakui jika antara mereka semua sebenarnya adalah istri dan anak dari Saridin atau Jangkung.
Di tengah perkelahian mereka, datang Sultan Hanyokrokusumo. Mengetahui permasalahan yang terjadi, Sultan Mataram mengajak mereka semua untuk menemui Syekh Jangkung yang tinggal di Desa Nglandoh.
Sesampainya di rumah Syekh Jangkung mereka disambut dengan diberi hidangan berupa ikan wader dan ikan lele. Selesai makan. Sultan Mataram meminta agar Syekh Jangkung mengusir Jin Roban yang mengobrak-abrik Mataram. 

******************

Syekh Jangkung masuk ke tengah hutan tempat tinggal Jin Roban. Syekh Jangkung segera menumpas Jin Roban juga bersama semua pengikutnya.

BERSAMBUNG………………………




*) narasumber :



SUWITO (AGIL SUWITO) menyampaikan cerita secara tutur berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.









SULABI memberikan cerita tertulis per adegan berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.









Sumber gambar ilustrasi : https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Agung_dari_Mataram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar