KISAH SYEKH JANGKUNG 4 - NGERUM *)


Patih Johan Supre bersama Tumenggung Harun sedang merencanakan pemberontakan. Karena Patih Johan ingin menjadi Sultan di Ngerum. Mereka ingin memberontak namun menggunakan cara yang halus, sehingga Sultan Muda Abu Karim tidak dapat menyadarinya.

******************

Di Kasultanan Ngerum, Patih Johan Supre bersama Tumenggung Harun menemui Sultan Abu Karim. Mereka menunjukkan banyak gambar putri cantik sebagai calon istri dari Sultan Ngerum. Tetapi Sultan memilih Putri dari Sultan Hanyokrokusumo, Sultan Mataram di tanah Jawa bernama Sekar Kedaton. Mendengar penuturan Sultan, Patih dan Tumenggung mengatakan jika Sultan Mataram tentu akan menolak lamarannya. Karena itu mereka memberi saran kepada Sultan agar menculik Putri Sekar Kedaton. Sultan menerima saran dari Patih dan Tumenggung. Sultan Abu Karim bergegas berangkat ke Mataram.

******************

Di Kaputren Kasultanan Mataram Putri Sekar Kedaton sedang bermain dan bercanda bersama para emban ketika Sultan Abu Karim datang, kemudian menculik secara paksa Putri Sekar Kedaton.

Beberapa waktu kemudian Sultan Mataram bersama Patih masuk ke Kaputren. Para emban lapor jika Putri Sekar Kedaton diculik orang.

Sultan bergegas memerintahkan Patih untuk menyisir seluruh penjuru Kraton Kasultanan Mataram untuk menemukan putrinya.

******************

Di Kasultanan Ngerum, Patih Johan Supre menobatkan dirinya sebagai Sultan baru Ngerum, sedangkan Tumenggung Harun dinobatkan sebagai Patih.

Ketika sampai di Kasultanan Ngerum, Sultan Abu Karim dengan membawa Putri Sekar Kedaton yang diculiknya, serta-merta dijebloskan oleh Johan Supre ke dalam penjara. Putri Sekar Kedaton kemudian dipaksa untuk menikah dengan Johan Supre. Karena menolak, Putri Sekar Kedaton juga dimasukkan ke dalam penjara.

******************

Jangkung dalam pertapaannya di laut mengapung menggunakan dua butir kelapa terdampar di bagian selatan jawa yang merupakan wilayah Kasultanan Mataram.

Dekat dengan kampung halaman, Jangkung merasa sedih. Jangkung ingat dengan istri dan anaknya yang lama ditinggalkan di Pati, namun Jangkung masih takut kembali ke Pati.

Dalam kegundahannya, datang Sunan Kalijaga yang mengatakan jika Jangkung bisa pulang, tetapi dengan cara harus bisa ngenger atau mengabdi kepada Sultan Mataram.

******************

Jangkung berada di alun-alun Mataram mengadu binatang ketika tiba-tiba datang Patih Mataram yang menangkapnya karena dituduh sebagai penculik Putri Sekar Kedaton.

******************

Sutan Hanyokrokusumo sedang bersama istri dan adiknya, Retno Dinuli ketika Patih datang membawa Jangkung.

Jangkung bukan penduduk kotaraja Mataram tetapi berkeliaran di Mataram, karena itu Sultan menuduh Jangkung sebagai penculik dari Putri Sekar Kedaton. Jangkung menyanggah, dan mengatakan jika yang menculik adalah Sultan Ngerum. Sultan mengajak Jangkung untuk ke Ngerum membuktikan ucapannya.

Jangkung bersedia, namun dengan syarat, di Ngerum Sultan Hanyokrokusumo harus menyamar sebagai rakyat biasa. Sultan memakai nama Jamal, dan seorang abdinya yang mengikuti memakai nama Jamil.

******************

Di Kasultanan Ngerum, Jangkung bersama Jamal dan Jamil ditangkap Patih Harun. Namun mereka beralasan jika datang ke ngerum hanya untuk mencari serangga untuk makanan burung peliharaan Sultan Mataram.

Kepada Jangkung, Jamal, dan Jamil Patih Harun membuka semua masalah yang tengah terjadi di Ngerum. Mendengar hal itu Sultan Mataram yang menyamar sebagai jamal naik pitam, namun amarahnya dapat diredam oleh Jangkung. Dengan kesaktiannya, Jangkung dapat melumpuhkan Patih Harun.

Setelah melumpuhkan Patih Harun, mereka bertiga bergegas ke penjara untuk membebaskan Putri Sekar Kedaton dan Sultan Ngerum. Setelah itu menangkap Johan Supre yang telah menobatkan dirinya sebagai Sultan di Ngerum beserta seluruh pengikutnya kemudian dimasukkan ke dalam penjara.

Sultan Ngerum berterima kasih karena Jangkung sudah menyelamatkannya. Sebagai hadiah, Sultan Ngerum memberikan tambahan nama sebagai gelar kepada Jangkung dengan sebutan Syekh yang dibuktikan dengan surat menggunakan cap Kasultanan Ngerum, karena itu namanya kemudian menjadi Syekh Jangkung.

Sultan Mataram yang berhasil menemukan anaknya juga memberikan hadiah. Syekh Jangkung dinikahkan dengan adiknya, Retno Dinuli. 


BERSAMBUNG………………………



*) narasumber :
SUWITO (AGIL SUWITO) menyampaikan cerita secara tutur berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.


SULABI memberikan cerita tertulis per adegan berdasarkan pengalaman (ng)gedong/main tobong di wilayah Pati Jawa tengah.



Sumber gambar ilustrasi :  http://www.satujam.com/kerajaan-ottoman/
 

1 komentar:

  1. Mantap pak , berarti kesultanan Mataram Islam le
    pernah menyelamatkan kesultanan uUtsmaniya

    BalasHapus